Sekilas Mengenal Sarik Laweh
SuluahNagari.com --- Sarik Laweh adalah sebuah kampung ataupun jorong di Nagari Nan Limo Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam.
Kebanyakan orang salah dalam penyebutan namanya. Biasanya orang menyebutnya dengan "Sariak Laweh" padahal yang sebenarnya adalah Sarik Laweh.
Secara arti itupun jauh dari makna. Karena sariak berarti bambu-bambu kecil sedangkan Sarik berarti sulit, atau payah. Jadi secara harfiah Sarik Laweh adalah sulit untuk memperluasnya. Atau dalam bahasa Minang nya Sarik mampalaweh.
Hal ini dikarenakan kampung ini diapit oleh dua bukit yaitunya Bukit Gajah Mati dan Bukit Parak Subarang. Dan adanya Sungai di bagian tepi sisi kampung ini.
Sumber air warga Sarik Laweh ini dari Aia Lundang, dialirkan ke Sarik Laweh, dengan cara membelah bukit di Gajah Mati. Konon khabar ceritanya, membelah bukit ini dikerjakan seorang diri oleh salah seorang warga dari Paninggiran Baruah dengan menggunakan tambilang kayu. (Mengenai hal ini redaksi akan mengupas nantinya lebih rinci terkait Aia Lundang).
Menurut Alm Dt. Maruhun Kayo, tadinya aliran air sungai terletak dibelakang masjid (masjid istiqamah/red) dan mengalir kearah Pincuran Tujuah. Karena akan diadakan atau dibuat perkampungan, maka aliran air ini dialihkan secara bersama-sama kearah Jambatan Dalam. (Diceritakan kembali oleh Rizal Iqbal/red).
Hal itu bisa dilihat sekarang, di belakang masjid istiqamah terdapat batu-batuan sehingga sawah tersebut disebut Sawah Batu.
Sarik Laweh ini dalam adat dikenal dengan anak kamanakan Niniak Mamak Nan Batujuah.
Berikut nama-nama kaum Niniak Mamak;
1. Dt. Panduko Sinaro (Chaniago)
2. Dt. Rajo Endah (Jambak)
3. Dt. Maruhun (Tanjung)
4. Dt. Maruhun Kuniang (Jambak)
5. Dt. Taman Soho (Jambak)
6. Dt. Sinaro (Pili)
7. Dt. Palimo (Jambak)
Berikut nama-nama kampung kecil yang ada di Sarik Laweh;
1. Pincuran Tujuah
2. Jalan Kampuang Gantiang
3. Kampuang Jambak
4. Hilia
5. Lereng
6. Tangah Sawah
7. Parak Subarang
8. Banda Rasah
9. Sarasah
10. Kudo Tarambau
Sarik Laweh ini berada dipinggiran jalinsum Bukittinggi-Medan km 31-32. Kampung ini mudah diingat yaitunya jembatan kembar yang pertama dari arah Bukitinggi.
Pada umumnya masyarakat adalah bertani dan satu nama yang akan dikenal di daerah ini, apabila musim durian yaitunya Durian Roda.
Dimana durian ini besar hampir sebesar roda, dan memiliki rasa yang sangat khas dengan kandungan sodanya yang begitu kuat. Sangat beruntung sekali apabila mendapatkan durian ini utuh, karena sering didapati tidak utuh (terbelah dua/red) tapi beberapa tahun kebelakang ini, ukuran buah durian ini sudah mengalami kekecilan, tidak seperti yang dahulunya.
Akses jalan di Sarik Laweh ini yaitunya jalan ke Kampuang Gantiang, jalan ke Paninggiran Ateh via sarasah dan jalan ke Paninggiran Baruah via Punago.
Tapi akses jalan yang masih bertahan hingga saat ini yaitunya jalan ke Kampuang Gantiang. Sedangkan ke Paninggiran Ateh dan Paninggiran Baruah boleh dibilang sudah jarang dilalui.
(iing chaiang)
Keterangan foto :
1. Jambatan Kamba
2. Kampuang Jambak
3. Persawahan (difoto dari Kampuang Jambak arah ke masjid)
Posting Komentar